heterotrigona_itama

17 Agustus 2016

Warga Duri Rintis Peternakan Kelulut

warga_duri_riau

DURI (Riaulantang) – Warga Duri, Sendy Nuari Kamisa SST sejak setahun lewat merintis peternakan lebah madu jenis kelulut atau galo-galo (Trigona spp). Meski di pekarangan tempat tinggalnya di Jalan Rambutan 6 RT 2 RW5 Kelurahan Air Jamban Duri, Sendy hanya mengembangkan 6 kotak kelulut, ternyata usaha utamanya dikonsentrasikan di Kampar dan Pekanbaru.

“Usaha ini sudah saya rintis sejak setahun lewat. Dari 70 kotak kelulut yang saya kembangkan di Kampar dan Pekanbaru bisa menghasilkan omset antara Rp 6 juta sampai Rp 7 juta sebulan. Panennya tergantung persediaan makanan kelulut di alam bebas. Biasanya antara dua setengah hingga tiga bulan sudah bisa dipanen. Kalau sumber makanan berlimpah, panennya bisa sekali tiga minggu,” ujarnya.

Beternak lebah madu jenis kelulut, menurut Sendy, tidaklah sulit. Lebah tak bersengat ini pun tak memerlukan pemberian pakan. Hewan ini mencari makanan sendiri di alam bebas. “Empat kunci peternaan kelulut antara lain keberadaan getah tumbuhan, nektar bunga, air, dan naungan,” katanya.

Budidaya kelulut memiliki prospek sangat bagus. Apalagi harga per liter madunya mencapai Rp 700 ribu per liter. Polennya pun bisa dijual dalam bentuk kapsul. Sementara bibit kelulut untuk dibudidayakan bisa dicari di alam bebas. Kalau dibeli, per sarangnya dia jual dengan harga Rp 450 ribu. “Musuh kelulut hanya burung layang-layang, katak dan cecak,” pungkasnya sembari menyebut satwa asli Indonesia ini di Malaysia disebut sebagai khazanah negara.

Sumber : http://riaulantang.co.id



 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...